aptisiorid.wpengine.com, Tangerang – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) minta kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurangi jumlah penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ketua Umum APTISI Budi Djatmiko mengatakan, setiap tahun PTN cukup menerima 3.000 sampai 3.500 mahasiswa strata satu (S1) dalam negeri. Kemudian S1 dari negara lain tidak dibatasi, juga mahasiswa strata dua (S2) dan strata tiga (S3) tidak dibatasi, agar PTN lebih fokus pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset.
“Dengan mengelola mahasiswa S1 yang lebih sedikit maka PTN akan jauh lebih siap menghadapi world class university,“ ucapnya (3/12/17).
Ia menyebut sedikit PTN yang memiliki kualitas bagus dan masuk 500 besar universitas top dunia. Kalaupun ada, ia menyebut jumlahnya sedikit seperti Institut Teknologi Bandung (ITB). Apalagi, kata dia, jika PTN di Indonesia dapat menghasilkan nobel dan HKI serta paten yang banyak.
Jokowi menambahkan, PTN beriorientasi pada tantangan global dan internasional. Pun demikian perguruan tinggi swasta (PTS) besar yang dibatasi jumlah mahasiswanya. Jadi, ia mengusulkan semua perguruan tinggi maksimal menerima mahasiswa S1 dari dalam negeri sebanyak 3.000 mahasiswa.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia ini menyatakan setuju dengan usulan Budi. “Saya setuju dengan Pak Budi untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, dan saya menunggu langkah nyata Menristekdikti, untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN,” ujarnya.
saya setuju dengan keputusan ya karena semua ya juga menginginkan & membutukan mahasiswa ya memiliki potensial yang berkualitas agar meraka semua bisa membawa nama baik negara & bangsa. berilah keputusan yang bijak ya pak Presiden .
PTN beriorientasi pada tantangan global dan internasional. Pun demikian perguruan tinggi swasta (PTS) besar yang dibatasi jumlah mahasiswanya. Jadi, bapak Jokowi mengusulkan semua perguruan tinggi maksimal menerima mahasiswa S1 dari dalam negeri sebanyak 3.000 mahasiswa.
Saya setuju dengan Pak Budi untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, dan saya menunggu langkah nyata Menristekdikti, untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN . Karena Dengan mengelola mahasiswa S1 yang lebih sedikit maka PTN akan jauh lebih siap menghadapi world class university
saya setuju sebab,“Dengan mengelola mahasiswa S1 yang lebih sedikit maka PTN akan jauh lebih siap menghadapi world class university,“
Semoga Pemerintah mendengarkan aspirasi dari Aptisi.
Sejujurnya saya bingung , padahal nyatanya banyak mahasiswa yang tidak keterima PTN tapi mengapa ada artikel seperti ini ?? ><
Perguruan tinggi negeri memang harus dibatasi, karena haruslah fokus dan tak menerima seluruh mahasiswa. Sebab terdapat perguruan tinggi negeri yang memiliki mahasiswa lebih dari 40 ribu. Agar mutu perguruan tinggi semakin meningkat serta dapat fokus mempersiapkan mahasiswanya menghadapi persaingan global.
Dengan di kurangi nya kuota mahasiswa di PTN ini, mungkin persaingan akan semakin ketat agar bisa diterima di PTN
Para pelajar SMA sangat ingin berkesempatan berkuliah di perguruan tinggi Negeri yang mereka idam-idamkan, mereka juga sangat ingin menjalani pendidikan SI di perguruan tinggi negeri yang mereka inginkan. Tetapi tidak semua pelajar SMA ingin meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi swasta karena alasan ekonomi keluarga.Jika pak Presiden mensetujui untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, jadi bagaimana nasib para pelajar SMA yang sangat ingin masuk di perguruan negeri yang mereka idam-idamkan? kebanyakan dari mereka jika tidak mendapatkan PTN, jalan keluar yang mereka hadapi adalah “bekerja” sedangkan saat ini mencari pekerjaan sangatlah sulit.
Agar mutu Perguruan Tinggi Negeri meningkat, dan siap dalam menghadapi world class university, sudah seharusnya PTN dibatasi dalam jumlah penerimaan mahasiswanya, dan lebih fokus kepada S2 dan S3 untuk menjadikan perguruan tinggi riset.
Menurut saya ini berdampak sangat baik bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS), selain karena dapat menarik minat para calon Mahasiswa untuk masuk PTS, PTS juga dapat membuktikan diri bahwa mereka tidak lagi berada dibawah bayang – bayang PTN atau dengan kata lain dapat menyaingi kualitas Perguruan Tinggi Negeri.
Saya sependapat sekali dengan pak budi. Bahwasannya jika kuota mahasiswa ke PTN ini di kurangi maka kualitas PTN itu sendiri menjadi lebih bagus . Dan mahasiswa PTN itu sendiri menjadi lebih siap dengan Universitas kelas Dunia. Dan diharapkan Mahasiswa PTN bisa mendapatkan Nobel dan HKI serta paten yang banyak. Seperti itu.
Saya setuju dengan pendapat pak Budi karena banyak pelajar yang menginginkan masuk ke penguruan tinggi negeri tetapi dari sebagian pelajar ada yang tidak bisa masuk ke penguruan tinggi negeri karena masalah ekonomi
Dengan dikuranginya kuota mahasiswa ke PTN membuat persaingan antar mahasiswa semakin ketat
PTN beriorientasi pada tantangan global dan internasional. adapun demikian perguruan tinggi swasta (PTS) besar yang dibatasi jumlah mahasiswanya. Jadi, ia mengusulkan semua perguruan tinggi maksimal menerima mahasiswa S1 dari dalam negeri sebanyak 3.000 mahasiswa sampai 3.500 mahasiswa strata satu (S1) dalam negeri. Kemudian S1 dari negara lain tidak dibatasi, juga mahasiswa strata dua (S2) dan strata tiga (S3) tidak dibatasi, agar PTN lebih fokus pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset. PTN yang memiliki kualitas bagus dan masuk 500 besar universitas top dunia. Kalaupun ada, ia menyebut jumlahnya sedikit seperti Institut Teknologi Bandung (ITB). Jika PTN di Indonesia dapat menghasilkan nobel dan HKI serta paten yang banyak.
Memang benar, banyak mahasiswa yang berlomba-lomba untuk bisa Masuk ke PTN. Saya setuju dengan Bapak Budi, PTN harus bisa lebih menyaring mahasiswa yang lebih berkompeten, agar PTN menghasilkan nobel dan HKI serta paten yang banyak.
Menurut saya kuota penerimaan mahasiswa di PTN memang harus dibatasi, karena jika sebuah perguruan tinggi memiliki jumlah mahasiswa yang melebihi kuota, dikhawatirkan sistem perkuliahan menjadi kurang efektif. Saya setuju jika PTN difokuskan pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset.
Dengan adanya usulan Pak Budi bahwasanya ia mengusulkan semua perguruan tinggi maksimal menerima mahasiswa S1 dari dalam negeri sebanyak 3.000 mahasiswa. Kemudian di dukung oleh bapak Presiden Jokowi untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, dan saya menunggu langkah nyata Menristekdikti, untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, Jadi kemungkinan besar akan sama rata Perguruan Tinggi Swasta dan PTN untuk masalah penerimaan mahasiswa S1.
Memang banyak sekali universitas universitas negeri yang membuka pendaftaran bagi mahasiswa barunya melalui jalur prestasi ataupun melalui jalur SBMPTN atau SNMPTN yang tentunya banyak sekali para calon mahasiswa yang mendaftar lewat jalur tersebut. Jadi tidak lebih banyak peminat di Universitas Swasta daripada Universitas Negeri . Namun, hanya beberapa saja diantaranya yang dapat lolos dari seleksi, selebihnya kalau pun tidak lolos para calon mahasiswa memilih ke Universitas Swasta ataupun Perguruan Tinggi Swasta. Lebih dari itu mungkin sisanya akan mencari pekerjaan, dikarenakan untuk masuk kedalam Universitas Swasta yang membutuhkan biaya.
Saya juga setuju dengan ketua umum aptisi Budi Djatmiko karena kalau PTN hanya menerima 3000 mahasiswa maka PTN akan lebih fokus untuk memiliki kualitas bagus dan masuk 500 besar universitas top dunia
dengan adanya usulan pak budi bawahasanya ia mengusulkan semua perguruan tinggi maksimal menerima mahasiswa S1 dari daam negeri sebanyak 3.000 mahasiswa, kemudian di dukung oleh bapak presiden RI untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, jadi kemungkinan besar akan sama rata perguruan tinggi swasta dan PTN untuk penerimaan mahasiswa S1.
Saya setuju dengan pendapat Ketua Umum APTISI Budi Djatmiko yang mengusulkan untuk mengurangi jumlah penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Agar PTN lebih fokus pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset.Dengan mengelola mahasiswa S1 yang lebih sedikit maka PTN akan jauh lebih siap menghadapi world class university. Dengan demikian PTN yang ada di Indonesia dapat menambah peluang untuk setara dengan PTN di Internasional.
Negara membutuhkan mahasiswa – mahasiswa hebat dari PTN, namun kenapa kuotanya harus dikurangi ? bahkan untuk masuk ke PTN saja bukan hal mudah.
saya lebih setuju kaeran ketua umum aptisi hanya menerima 3000 mahasiswa makan PTN akan lebih fokus untuk memiliki kualitas dan masuk 500 besar universitas top dunia
Saya sangat setuju dengan keputusan nya karena semua nya juga membutuhkan dan menginginkan manusia yang memiliki potensial yang berkualitas agar mereka semuanya bisa membawa nama baik Bangsa dan Negara.
Saya setuju jika itu baik untuk negeri kita, megingat tidak semua PTN di Indonesia baik dan oleh karena itu ide yg di sampaikan tadi bisa di uji coba tetapi dengan tahap-tahap yang sesuai pula
Saya setuju dengan mengurangi jumlah mahasiswa PTN
Dengan adanya ulasan Pak Budi bahwa ia mengusulkan setiap tahun PTN cukup menerima 3.000 sampai 3.500 mahasiswa strata satu (S1) dalam negeri. Kemudian S1 dari negara lain tidak dibatasi, juga mahasiswa strata dua (S2) dan strata tiga (S3) tidak dibatasi, agar PTN lebih fokus pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset.
Memang banyak sekali calon-calon mahasiswa yang berminat ke Universitas negeri maka dari itu banyak Uiversitas-universitas negeri membuka jalur SBMPTN dan SNMPTN. Namun beberapa yang hanya lolos seleksi jalur tersebut. selebihnya kalau pun tak lolos mereka memilih Universitas swasta dan atau pun sisanya memilih untuk bekerja ketimbang ke Universitas swasta yang membutuhkan biaya cukup besar. Maka dari itu Universitas swasta tidak lebih banyak di bandingkan Universitas negeri.
Memang benar banyak mahasiswa yang berminat untuk bisa masuk ke PYN , Maka dari itu PTN harus bisa lebih memilih mahasiswa yang berkompeten.
pembatasaan penerimaan mahasiswa perguruan inggi negri memang harus dibatasi agar mutu dari perguruan tinggi negri dapat meningkat.
pembtasan penerimaan mahasiswa pergurruan tinggi negri memang harus dibatasi agar mutu dari perguruan tinggi negri dapat meningkat
jika itu berdampak baik pada perkembangan pendidikan di indonesia, saya sangat setuju dan mungkin bisa coba di realisasikan
saya setuju dengan apa yang di usulkan oleh ketua umum APTISI Budi Djatmiko mengatakan, setiap tahun PTN cukup menerima 3.000 sampai 3.500 mahasiswa strata satu (S1) dalam negeri. Kemudian S1 dari negara lain tidak dibatasi, juga mahasiswa strata dua (S2) dan strata tiga (S3) tidak dibatasi, agar PTN lebih fokus pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset.dengan demikian PTN mendapatkan peluang yang besar
menurut saya kouta ptn sebaiknya di tambah demi kemajuan bangsa karena saya melihat banyak orang yg sulit untuk kuliah dan kekurangan biaya mengingat biaya pendidikan swasta sangat mahal dan lebih baik ditambah bagi orang yang merasa terbatas dan ingin mencapai pendidikan yang layak sebenarnya sama saja semua pendidikan yang penting bagaimana kita bisa berprestasi dan bisa membangun bangsa dengan baik
dengan adanya usulan pak budy bahwasanya ia mengusulkan semua perguruan tinggi maksimal menerima mahasiswa SI dari dalam negri sebanyak 3000 mahasiswa . kemudian di dukung oleh pak presiden jokowi untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN.
saya setuju dengan keputusannya karena semuanya juga menginginkan dan membutuhkan, mahasiswayang memiliki potensial yang berkualitas agar mereka bisa membawa nama baik Negara dan Bangsa ^^
aya setuju dengan Pak Budi untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN, dan saya menunggu langkah nyata Menristekdikti, untuk mengurangi jumlah mahasiswa PTN.
Saya setuju dengan adanya tindakan seperti itu mengurangi jumlah mahasiswa PTN. Dikarenakan agar lebih fokus dan lebih siap untuk lulusan S1 di dunia kerja era globalisasi ini. Tapi dalam arti lain mahasiswa PTS sama siapnya dengan mahasiswa PTN yg siap terjun di dunia era globalisasi tsb. Dikarenakan sekarang ini banyak mahasiswa PTS sangat kreatif memajukan ide ide nya.
Pengurangan jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri memang keputusan yang cukup bagus,mahasiswa jadi lebih fokus menghadapi tantangan global dan internasional dan menghadapi world class university
Rencana pembatasan mahasiswa di PTN menjadi berita baik bagi PTS karena PTS dapat menjaring mahasiswa yang memiliki potensi akademik lebih baik, selain itu rencana pembatasan mahasiswa di PTN agar PTN dapat lebih foktous pada program Pascasarjana dan Doktoral
saya sangat setuju,agar setiap perguruan tinggi baik itu PTS maupun PTN selain berkuallitas bagus juga dapat lebih fokus mempersiapkan mahasiswanya menghadapi perkembangan dunia dan persaingan global ini.
Memang betul banyak sekali siswa siswi SMK/SMA itu setelah lulus dari bangku sekolah berlomba-lomba untuk bisa masuk PTN dan saya setuju dengan bapak Budi,PTN harus bisa lebih menyaring siswa siswi yang lebih berkompeten untuk masuk PTN,agar PTN menghasilkan nobel dan HKI serta paten yang banyak
Saya tidak setuju karena jika kuota PTN di kurangi sangat di sayangkan sekali banyak di luaran sana temen-temen kita yang ingin masuk perguruan tinggi lewat jalur smptn tersebut dan juga akan mempersulit anak-anak yang ingin masuk universitas favorite yang mereka mau.
mengelola mahasiswa S1 yang lebih sedikit maka PTN akan jauh lebih siap menghadapi world class university
Dengan pembatasan mahasiswa PTN dapat lebih fokus pada program pascasarjana dan doktoral dan lebih fokus menghadapi world class university
Memang baik keputusan pak Budi. Tapi kita lihat apakah menteri bergerak mengurangi jumlah PTN atau tidak. Kita tunggu beritanya dan apakah mahasiswa sepakat juga dengan keputusannya
Saya sangat setuju karena semua membutuhkan dan ingin mendapatkannya. Mahasiswa/Mahasiswi juga berhak mendapat potensi yang berkualitas agar bisa membanggakan Bangsa dan Negara.
Saya sangat setuju Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) minta kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurangi jumlah penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ketua Umum APTISI Budi Djatmiko mengatakan, setiap tahun PTN cukup menerima 3.000 sampai 3.500 mahasiswa strata satu (S1) dalam negeri. Kemudian S1 dari negara lain tidak dibatasi, juga mahasiswa strata dua (S2) dan strata tiga (S3) tidak dibatasi, agar PTN lebih fokus pada S2 dan S3 untuk menjadi perguruan tinggi riset.
saya setuju, percuma saja apabila suatu Perguruan tinggi negeri membuka penerimaan mahasiswa dalam jumlah besar tpi tidak sesuai dengan kualitas pembelajaran yang harus dicapai.
Dengan adanya permohonan tentang pengurangan kuota ke PTN, akan makin memperketat persaingan untuk masuk ke PTN.
Saya setuju dengan adanya tindakan seperti itu mengurangi jumlah mahasiswa PTN. Dikarenakan agar lebih fokus dan lebih siap untuk lulusan S1 di dunia kerja era globalisasi ini. Tapi dalam arti lain mahasiswa PTS sama siapnya dengan mahasiswa PTN yg siap terjun di dunia era globalisasi tsb. Dikarenakan sekarang ini banyak mahasiswa PTS sangat kreatif memajukan ide ide nya.
Saya sangat setuju karena semua membutuhkan dan ingin mendapatkannya. Mahasiswa/Mahasiswi juga berhak mendapat potensi yang berkualitas agar bisa membanggakan Bangsa dan Negara.