Aptisi.or.id, Jakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul pada 10 – 12 Mei 2018 di Hotel Sahid Jaya, Solo, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LJM) UMS dan diikuti lima perguruan tinggi, yakni Universitas Sahid Surakarta, Universitas Sultan Fatah Demak, Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Lombok dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kalabahi Alor Nusa Tenggara Timur.
Hari Prasetyo selaku Ketua LJM UMS menjelaskan, melalui program hibah PT Asuh ini, LJM UMS sebagai unit pelaksana program pengasuhan bermaksud untuk melakukan sharing pengalaman dalam pengelolaan sistem penjaminan mutu dengan lima perguruan tinggi asuhan.
“Permasalahan yang diidentifikasi dari PT Asuhan dan prodi sasaran adalah belum terlaksananya sistem penjaminan mutu yang baik yang disebabkan karena dua hal utama yakni minimnya pemahaman akan SPMI dan komitmen yang kurang kuat dari institusi terkait pelaksanaan SPMI,” ungkap Ketua LJM UMS
Hari melanjutkan, melalui program pengasuhan ini LJM UMS melakukan pendampingan PT Asuhan dalam menjalankan siklus penjaminan mutu PPEPP sehingga mampu menghasilkan perbaikan mutu yang tercermin dalam peningkatan nilai akreditasi prodi sasaran, terutama yang masih berakreditasi “C”.
“26 prodi sasaran yang terakreditasi C yaitu Universitas Sultan Fatah (11 prodi), Universitas Sahid Surakarta (5 prodi), Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu ( 6 prodi), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan Muhammadiyah Alor (2 prodi), dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Lombok (2 Prodi),” papar Ketua LJM UMS
Menurut Hari, bentuk pengasuhan yang diusulkan melalui hibah ini adalah lokakarya SPMI dan AMI yang terhubung dengan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) akreditasi BAN-PT berbasis SAPTO; program magang penjaminan mutu dalam rangka peningkatan kapasitas unit penjaminan mutu dalam pengelolaan SPMI di PT Asuhan,serta monitoring dan evaluasi kegiatan implementasi siklus SPMI yang disertai dengan pendampingan penyusunan borang akreditasi bagi prodi sasaran.
Hari menjelaskan “Selain dalam rangka peningkatan pemahaman pimpinan PT Asuhan, kegiatan ini juga agar unit penjaminan mutu dan pimpinan prodi sasaran mampu membangun kesadaran dan komitmen pimpinan akan pentingnya SPMI yang baik dalam menorong hasil SPME yang baik pula,”.
Sementara output utama dari program pengasuhan ini adalah tersedia dan terimplementasikannya dokumen SPMI di seluruh PT Asuhan. Data kegiatan implementasi SPMI ini kemudian diunggah dalam laman pemetaan implementasi (spmi.ristekdikti.go.id/pemetaan).
“Harapannya, bisa terwujudnya komitmen dari PT Asuhan dan prodi sasaran dalam menerapkan siklus penjaminan mutu, sehingga tersusun borang akreditasi prodi-prodi sasaran menuju peningkatan status akreditasi,”Pungkas Ketua LJM UMS.
Leave a Reply