Tangerang, aptisiorid.wpengine.com – Dalam menjaga kualitas perguruan tinggi, pengawasan menjadi salah satu aspek yang penting termasuk dengan kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar yang digagas oleh mendikbud Nadiem Makarim.
Inspektur Jenderal Kemendikbud, Prof. Muchlis Rantoni Luddin kembali mengingatkan pentingnya aspek pengawasan dalam Rakernas Tahun Anggaran 2021 Universitas Terbuka dengan tema “Optimalisasi Anggaran Untuk Universitas Terbuka Maju” yang diadakan Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan.
Prof. Muchlis mengatakan bahwa “Satuan pengawas internal harus diperkuat, jangan hanya ditaruh di pojokan. SPI itu bertujuan untuk membantu pimpinan kampus dalam memperbaiki tata kelola di kampus dan juga menjaga mutu perguruan tinggi“
Dalam sebuah pemaparan yang berjudul “Kebijakan Pengawasan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka” beliau juga mengatakan sebuah pesan yang berupa 9 peringatan kepada Nadiem Makarim.
“Saya ingin mengingatkan kembali, jika Mas Menteri mengeluarkan 9 peringatan keras yang tidak ada ampun bagi yang melanggarnya, tanpa terkecuali,” ucap Prof. Muchlis. Kesembilan peringatan tersebut diantaranya;
- Anti – pancasila
- Pelanggar Integritas
- Tindak Pidana Korupsi
- Korupsi
- Nepotisme
- Menerima Gratifikasi
- Tindakan plagiasi
- Jual beli gelar
- Paham radikalisme
Beliau juga mengatakan supaya Kampus Merdeka membuat terobosan agar setiap mahasiswa berkreasi dan aktif dalam mengikuti pesatnya perkembangan jaman. Tapi pada penerapannya ada peraturan yang tidak boleh dilanggar, yaitu 9 peringatan tersebut.
Hal ini juga didukung oleh Mohamad Yunus, selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Terbuka mengenai pentingnya aspek pengawasan tersebut.
“Saya kira ini semua menjadi tantangan kita bersama. UT aktif melakukan akselerasi itu. 9 peringatan itu misalnya, harus dipahami dan diterapkan tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga dosen, pegawai, rektorat dan seterusnya,” ujarnya.
Melakukan Reformasi Kurikulum
Sehubungan dengan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, ada beberapa program yang akan dilakukan Universitas Terbuka dalam proses pembelajaran pada kampus berbasis online ini.
Terkait dengan hal ini, Yunus menjelaskan “Mulai semester depan kita mulai menerapkan tutorial tatap muka dilengkapi dengan flip class room. Para tutor akan menggunakan bahan tutorial, tugas dan lainnya menggunakan internet. Sehingga interaksi di dalam kelas untuk mematangkan kompetensi mahasiswa“
Terdapat kebijakan yang diterapkan untuk membuka prodi baru dalam kampus merdeka. Yunus mengatakan bahwa semester depan pihaknya akan membuka beberapa prodi baru untuk S2 diantaranya Ilmu Lingkungan dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Yunus juga mengatakan, Universitas Terbuka baik program S1 dan S2 sedang melakukan reformasi kurikulum. Tantangannya luar biasa, sehingga harus dilakukan penataan subtantif dan komprehensif supaya para lulusannya tidak mengalami ketertinggalan.
Ia juga mengharapkan setiap prodi diharapkan akan memiliki selling point atau kompetensi khusus yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Selain itu, para lulusannya akan dilengkapi dengan kompetensi sehingga mahasiswa tidak hanya paham konten tetapi memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja nantinya.
Sumber : KOMPAS.com
Leave a Reply