aptisiorid.wpengine.com, Tangerang – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menggelar Seminar University Leader Luncheon dengan tema “How to prepare Indonesia Private Universities and Higher Education Institution for World Class Performance in the new economy”, Minggu (10/9/17), di Hotel Sahid Jakarta. Pada seminar ini hadir beberapa rektor, pengurus APTISI, Prof. Dr. Edward Buckingham, sebagai pembicara seminar.
Menurutnya, untuk melakukan penelitian di Indonesia sangat sulit, karena memerlukan izin untuk penelitiannya, kemudian mengurus segala sesuatunya di kantor polisi maupun di kantor urusan dalam negeri. Selain itu, ia menyebutkan bahwa di Indonesia dalam bekerja sama dengan orang luar ini masih belum terbiasa. Sedangkan Universitas diluar Indonesia sudah sangat bagus.
“Mengapa Monash University itu bagus di dunia? Karena Universitas kita dosennya banyak sekali yang dari luar negeri. Lalu dalam 5, 10, 15 tahun, rektor-rektor di Australi semuanya dari India dan Itali. Saat ini banyak yang berasal dari Australi, tapi dalam 15 tahun suasananya akan berubah.” Ujarnya.
Pembicaraan difokuskan pada permasalah yang berkenaan dengan kerja sama antar Universitas baik di dalam maupun luar negeri.
Senada dengan hal tersebut, Edward mengatakan bahwa ia memberikan 2 (dua) pertanyaan yang sangat menggugah untuk dipikirkan kedepannya. Ia bertanya bahwa bagaimana cara kita supaya bisa untuk mengubah situasi yang ada di Universitas Indonesia ini untuk mengalami sedikit perubahan atau interaksi. Lebih baiknya lagi, dalam setiap perubahan yang ada menghasilkan respon dan fungsi yang baik.
“Apakah sempat berpikir bagaimana bisa bekerja sama dengan Universitas lain di Indonesia dan di luar Negeri ? Apa yang harus kita kasih? Project apa yang lagi hot secara global yang bisa diteliti di Indonesia yang bisa menghasilkan edukatif dan bisa memperkaya nilai Universitas anda ? Baik dalam tingkat dosen, management dan mahasiswa. “ tambahnya.
Leave a Reply