Kampus Jiran Hadiahkan Hibah

aptisiorid.wpengine.com, Tangerang – Pendidikan tinggi diharapkan menjadi tempat pendidikan yang mampu menciptakan berbagai inovasi. Guna melahirkan inovasi, akademisi di pendidikan tinggi perlu melakukan pengkajian ilmiah.

Salah satu faktor penting yang dijadikan untuk melakukan penelitian adalah dana. Saat ini, sebagian besar penelitian di Indonesia masih ditanggung oleh pemerintah. Berbeda dengan negara-negara maju yang mengandalkan sektor industri untuk membiayai penelitian.

Pengembangan kajian berbasis teknologi dan bisnis energi yang sedang dijalankan oleh Universitas Pertamina (UP), Jakarta Selatan. Kampus tersebut memang fokus di bidang bisnis energi dan energi terbarukan. Beruntungnya, institusi pendidikan tinggi tersebut mendapat hibah dana penelitian untuk bidang pengembangan energi dan teknologi yang berguna bagi komunitas dan masyarakat.

Universiti Teknologi Petronas (UTP) mengeluarkan dana 25.000 dollar AS atau setara dengan 343 juta untuk 5 dosen Universitas Pertamina yang akan melakukan penelitian. Setiap proposal penelitian yang diajukan mendapat dana senilai 5.000 USD setara dengan 68 jutaKepala Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Universitas Pertamina, Agung Pramudito, Ph.D mengatakan, kerja sama UP dan UTP dijalin karena kedua kampus memiliki kesamaan induk dan model.

“Akan banyak yang kami pelajari karena UTP sudah lebih berpengalaman. Harapannya, apa yang baik dari mereka bisa dibawa sehingga UP dapat lebih berkembang lagi,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (28/2/2017).

Sebelumnya, perwakilan dari kedua kampus telah menandatangani nota kesepahaman pada 11 Januari 2017. Saat itu disepakati bahwa kedua kampus akan bekerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, dan pertukaran dosen atau mahasiswa.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar menegaskan, pendidikan tinggi mesti menjadi wahana utama dalam menghasilkan berbagai inovasi dalam acara peringatan Dies Natalis Universitas Pertamina awal Februari lalu.

Penelitian dan pengembangan sepenuhnya dilakukan, utamanya inovasi-inovasi yang dibutuhkan sektor industri. Kegagalan tentu ditemui saat penelitian dan pengembangan. Dengan proses semacam itu, dana yang dibutuhkan untuk penelitian tidak sedikit. Oleh karena itu, komitmen pemerintah dan swasta untuk membiayai penelitian dibutuhkan.

Adapun para dosen yang menerima hibah pada Kamis (22/2/2018) lalu yakni Ade Irawan, PhD (Utilization of Advanced Wireless Communication on Decision Making Strategy to Improve Safety Performance and Productivity in Oil and Gas Industries), Raissa, Msi (Photocatalytic hydrogen generation and water treatment from biomass-derived feedstocks by using CdS nanoparticles), Dr.Eng. Sri Hastuty (Evaluation of Natural Fibre Honeycomb Sandwich as Corrosion Resistant Material in On-shore Platforms), Muttaqin Yasin (Development of flexible and stretchable hybrid 3D graphene-MXenes based strain sensor for oil pipeline monitoring), dan Dr Rifki Muhida (Computational study on the impact of ionic liquid based surfactant on the formation of water in oil microemulsion).

Sementara itu, Agung berpendapat, para dosen yang melakukan penelitian dapat mengasah dan mengembangkan kapasitas diri mereka dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi. Dosen yang menerima dana hibah tersebut akan diberikan jangka waktu selama satu tahun untuk menyelesaikan kajian mereka di bidang energi dan teknologi, terhitung sejak Maret 2018 hingga Februari 2019.

Sumber : DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*